Selamat Datang

Halo para pembaca semua !. Selamat datang di blog sederhana ini. Semoga konten yang ada bermamfaat bagi anda semua.

Salam

Saturday, February 9, 2013

Perekonomian Indonesia

        Tingkat perekonomian di Indonesia sangat sulit untuk ditebak. Keadaan perekonomian di Indonesia sangat sering melenceng dari target yang hendak dicapai. Target tersebut tentunya kan dicapai melalui sebuah rencana keuangan. Memang, terkadang masa depan perekonomian Indonesia sangat member harapan. Hal itu ditunjukkan lewat pertumbuhan ekonomi. Hal itu ditunjukkan lewat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dalam jangka waktu tertentu. Tidak bias dipungkiri, nilai tukar rupiah terhadap dollar terus menguat. Harga barang-barang elektronik dari Amerika semakin anjlok sehingga memberikan rasa senang kepada rakyat Indonesia yang ingin membeli barang buatan luar negeri. Menurut ahli, suatu hal yang harus dilakukan untuk membuka jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah dengan melakukan keterbukaan ekonomi. Keterbukaan ekonomi tersebut dilaksanakan lewat pemberian kesempatan kepada Negara dan rakyatnya untuk bekerja sama mengatur perekonomian bangsa. Teori dari keterbukaan ekonomi itu sudah benar, tetapi implementasinya yang mungkin masih perlu dikaji lagi. Implementasi dari program pemerintah sering melenceng dari keadilan social bagi rakyat Indonesia. Jika dilihat dari aspek pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 ternyata masih berada dibawah beberapa Negara Asia seperti Cina, India, Singapura ataupun Malaysia.


  • 6 persen (Indonesia) 
  • 15 persen (Singapura)
  • 10.5 persen (China), 
  • 9.7 persen (India) dan 
  • 6.7 persen (Malaysia)
Jika dilihat dari segi pendapatan per kapita, mungkin akan semakin rendah, mengingat pertumbuhan penduduk Indonesia lebih tinggi dibandingkan Negara-negara lain yang telah disebutkan. Namun, pada bulan Agustus 2011, fondasi ekonomi Indonesia dinilai sangat kuat. Hal ini terlihat ketika harga saham gabungan (IHSG) merosot akibat gejolak perekonomian yang terjadi di benua Eropa, Amerika, dan Asia. Namun, hal itu tidak dapat menggoyah perekonomian Indonesia. Pasalnya, fondasi perekonomian Indonesia saat ini dinilai sangat kuat. Analisis pasar modal di Semarang menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki fondasi perekonomian yang sangat kuat. Bila dibandingkan dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998-1999, saat ini secara makro ekonomi lebih baik, sector riil terjaga dan fondasi ekonomi membaik. Oleh karena krisis di Amerika dan Eropa tidak berpengaruh bagi perekonomian Indonesia, maka investor baik domestik maupun mancanegara lebih terstimulus untuk melakukan investasi di kota-kota di Indonesia. Ditambah lagi, masyarakat sudah diberikan sosialisasi dan edukasi mengenai pasar modal kepada masyarakat. Sehingga, kegiatan perekonomian berjalan lebih lancar.    
                Masalah utama yang paling sering terjadi dalam bidang moneter di Indonesia adalah inflasi. Inflasi terjadi karena jumlah uang yang beredar dalam lingkup masyarakat terlalu banyak sehingga nilai uang menurun dan harga barang naik. Beberapa masalah moneter lainnya yang sering muncul diantaranya, defisit neraca pembayaran, dan kurs pertukaran mata uang yang tidak seimbang.
                Salah satu masalah internasional yang berdampak pada perekonomian Indonesia adalah saat teroris internasional menyerang World Trade Centre Twin Towers. Bisnis penerbangan, pariwisata di berbagai Negara termasuk Indonesia mengalami banyak kerugian karena banyaknya pembatalan yang dilakukan. Sentral-sentral pasar uang Amerika Serikat ditutup seketika, disusul harga saham yang diperdagangkan di bursa-bursa saham di Eropa dan Asia jatuh secara signifikan. Kasus yang lain adalah terjadinya bencana alam di Jepang yang membuat keadaan ekonomi Indonesia terganggu karena aktivitas ekonomi antara dua Negara terganggu.              
                Tantangan ekonomi dunia yang dihadapi oleh Indonesia adalah terjadinya krisis ekonomi di Amerika dan Eropa. Namun, hal itu tidak dapat menggoyahkan perekonomian Indonesia dikarenakan fondasi perekonomian Indonesia yang masih sangat kuat. Tantangan perekonomian Indonesia yang lainnya berasal dari persetujuan yang disebut sebagai ACFTA ( ASEAN-China Free Trade Agreement) yang ditandatangani sejak 4 November 2002. Indonesia masih bimbang untuk menyetujui adanya ACFTA karena daya saing produk Indonesia masih tergolong sangat rendah dibanding daya saing produk dari Negara lainnya. Infrastruktur Cina jauh lebih baik, suku bunganya lebih rendah, energy lebih murah, produktivitas lebih tinggi dan sumber dana lebih besar. Tanpa perbaikan dan penyempurnaan besar-besaran dan menyeluruh, Indonesia dipastikan tidak akan bisa memenangkan persaingan dengan Cina. Meskipun Cina tidak memiliki minyak bumi atau sumber daya alam lainnya yang memadai, penggunaan tenaga nuklir memampukan Cina untuk menyediakan listrik murah untuk keprluan industry maupun keperluan rakyatnya. Hal lainnya yang memberatkan saat selama ini, 70% anggaran pemerintah terkonsentrasi pada pembiayaan hal-hal rutin dan biaya-biaya pemeliharaan. Tantangan yang dihadapi Indonesia di ASEAN adalah kesenjangan yang terjadi diantara Negara-negara ASEAN. Kerentanan pasar uang yang baru-baru ini, menghalangi kerjasama internasional.

No comments: